Ussindonesia.co.id JAKARTA. Kinerja saham perbankan BUMN atau yang akrab disebut “pelat merah” menunjukkan tren negatif pada sesi perdagangan Selasa (2/9). Empat bank besar di bawah naungan BUMN Holding Danantara secara seragam bergerak di zona merah hingga penutupan sesi sore pukul 16:00 WIB, menandakan adanya tekanan koreksi harga yang merata di pasar.
Bank-bank raksasa yang dimaksud adalah Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Tabungan Negara (BBTN). Seluruhnya terpantau mengalami penurunan harga saham, mencerminkan sentimen pasar yang kurang kondusif pada hari tersebut.
BMRI Tertekan Paling Dalam
Di antara saham-saham perbankan BUMN yang terkoreksi, Bank Mandiri (BMRI) mencatat penurunan paling signifikan. Saham BMRI ditutup pada level Rp 4.570 per saham, tergerus 0,65% dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya, Senin (1/9).
Tekanan jual terlihat jelas, mengingat saham BMRI sempat menyentuh level tertinggi harian di Rp 4.670 sebelum akhirnya berbalik arah dan mengakhiri perdagangan dengan pelemahan terdalam di antara keempat bank pelat merah tersebut.
IHSG Menguat 0,85% ke 7.801,58, Saham Big Banks Bergerak Variatif Selasa (2/9/2025)
Berikut adalah rincian kinerja masing-masing saham bank BUMN hingga penutupan sesi pukul 16:00 WIB:
-
BBRI: Ditutup di Rp 3.960 per saham, turun 0,50%. Sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi harian Rp 4.050.
-
BMRI: Ditutup di Rp 4.570 per saham, turun 0,65%. Sempat menyentuh level tertinggi Rp 4.670.
-
BBNI: Ditutup di Rp 4.310 per saham, turun 0,23%.
-
BBTN: Ditutup di Rp 1.275 per saham, turun 0,39%.
Berdasarkan data penutupan tersebut, BBNI tercatat sebagai saham dengan penurunan paling dangkal, hanya terkoreksi 0,23%. Sementara itu, BMRI menegaskan posisinya sebagai saham yang paling tertekan di antara keempat bank BUMN, dengan koreksi sebesar 0,65%.
BBTN Chart by TradingView