AS Incar Intel: Ambisi Kuat Kembangkan Semikonduktor Domestik!

Pemerintah Amerika Serikat (AS) dikabarkan sedang dalam tahap diskusi serius untuk mengakuisisi sebagian saham raksasa semikonduktor, Intel. Langkah mengejutkan ini mengindikasikan semakin dalamnya intervensi Washington dalam industri teknologi kunci, dengan tujuan utama untuk memperkuat kapasitas manufaktur domestik dan mengamankan rantai pasok strategis.

Rencana akuisisi saham Intel ini dirancang khusus untuk mendorong perluasan upaya manufaktur perusahaan di tanah AS, termasuk percepatan pembangunan pabrik chip yang telah lama tertunda di Ohio. Ini menjadi bagian dari visi Pemerintah Amerika Serikat untuk menempatkan kembali AS sebagai pemimpin global dalam produksi semikonduktor.

Kabar mengenai potensi kesepakatan akuisisi Intel ini mencuat hanya berselang kurang dari sepekan setelah Presiden Donald Trump secara terbuka mendesak CEO Intel, Lip-Bu Tan, untuk mengundurkan diri. Desakan tersebut dikaitkan dengan dugaan konflik kepentingan yang melibatkan sang CEO.

Meskipun alasan spesifik desakan Trump tidak diungkap secara gamblang, kuat dugaan bahwa hal ini merupakan respons atas surat yang dilayangkan oleh Senator Partai Republik AS, Tom Cotton, kepada dewan direksi Intel. Surat tersebut secara khusus mempertanyakan dugaan hubungan Tan dengan pihak Tiongkok. Untuk meredakan kekhawatiran pemerintah dan mencari jalan kerja sama, CEO Intel kemudian menemui administrasi Trump pada Senin (11/8/25).

Menanggapi situasi ini, juru bicara Intel menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung penuh upaya Presiden Trump dalam memperkuat kepemimpinan teknologi AS dan manufaktur AS. “Kami berharap dapat melanjutkan kerja sama dengan pemerintahan untuk memajukan prioritas bersama ini, namun kami tidak akan menanggapi rumor atau spekulasi apa pun,” jelas juru bicara tersebut, sebagaimana dikutip dari TechCrunch (15/8/25). Pernyataan hati-hati dari Intel, yang menolak berkomentar lebih jauh terkait rumor akuisisi, justru semakin memicu diskusi intensif tentang potensi Pemerintah Amerika Serikat untuk mengambil alih kepemilikan langsung di perusahaan teknologi tersebut.

Jika kesepakatan ini terealisasi, akuisisi saham pemerintah diharapkan dapat secara signifikan memperkuat posisi Intel yang belakangan ini tertinggal dari para pesaingnya setelah melewatkan beberapa gelombang teknologi penting. Sebagai indikasi awal kepercayaan pasar, saham Intel dilaporkan melonjak lebih dari 7% pada Kamis (14/8/2025) setelah kabar pembicaraan ini beredar.

Hingga saat ini, belum ada kejelasan kapan atau apakah kesepakatan akuisisi ini akan ditandatangani. Namun, jika terwujud, langkah ini dapat menjadi model baru bagi investasi pemerintah lain yang akan dilakukan oleh Pemerintahan Trump. Dikabarkan, pemerintah juga tengah mempertimbangkan peluang untuk mengambil saham serupa di berbagai perusahaan AS yang beroperasi di sektor-sektor industri yang dianggap vital.

Intervensi Pemerintah Amerika Serikat dalam urusan perusahaan swasta bukanlah hal yang sepenuhnya baru. Pada bulan Juli lalu, MP Materials, sebuah perusahaan material tanah jarang Amerika, mengumumkan paket investasi bernilai miliaran dolar yang disertai dengan komitmen pembelian jangka panjang dari Departemen Pertahanan AS. Selain itu, pada pekan yang sama, produsen chip AS terkemuka, AMD dan Nvidia, juga menyepakati untuk menyerahkan 15% dari pendapatan penjualan chip mereka ke Tiongkok kepada pemerintah AS sebagai imbalan atas lisensi ekspor. Langkah-langkah ini menunjukkan tren peningkatan keterlibatan pemerintah dalam strategi bisnis perusahaan teknologi strategis di Amerika Serikat. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

Ringkasan

Pemerintah Amerika Serikat sedang berdiskusi untuk mengakuisisi sebagian saham Intel guna memperkuat manufaktur semikonduktor domestik dan mengamankan rantai pasok. Rencana ini bertujuan mendorong perluasan upaya manufaktur Intel di AS, termasuk percepatan pembangunan pabrik chip di Ohio. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari visi mengembalikan AS sebagai pemimpin global dalam produksi semikonduktor.

Kabar ini muncul setelah desakan Presiden Trump kepada CEO Intel untuk mengundurkan diri, diduga terkait konflik kepentingan. Akuisisi saham pemerintah diharapkan dapat memperkuat posisi Intel di tengah persaingan, dan saham Intel dilaporkan melonjak. Pemerintah AS juga mempertimbangkan investasi serupa di perusahaan lain di sektor industri vital, menandakan peningkatan keterlibatan pemerintah dalam strategi bisnis perusahaan teknologi strategis.