
Ussindonesia.co.id – , JAKARTA — Perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, BlackRock Inc. dan perusahaan investasi milik swasta yang berkantor pusat di Austin, Texas, Dimensional Fund Advisors LP terpantau melakukan aksi beli saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) pada Senin (10/11/2025).
Mengacu pada data Terminal Bloomberg yang dikutip Selasa (11/11/2025), pembelian saham BUMI oleh BlackRock dan Dimensional yang bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan tersebut dilakukan masing-masing sebanyak 3,15 juta lembar dan 91,60 juta lembar.
Adapun, BlackRock yang merupakan perusahaan investasi multinasional Amerika Serikat yang dinakhodai Laurence Douglas Fink alias Larry Fink itu membeli saham BUMI dengan harga beli rata-rata (cost basis average) senilai Rp102,10 per saham.
Sementara itu, Dimensional membeli saham emiten tambang kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim itu dengan harga beli rata-rata senilai Rp142,82 per saham.
Dengan aksi pembelian saham BUMI tersebut, kepemilikan BlackRock di Bumi Resources per November 2025 tercatat sebanyak 1,95 miliar lembar, dan menempatkannya pada urutan ke-10 investor BUMI.
Di sisi lain, Dimensional menempati posisi ke-14 investor saham di Bumi Resources, per November ini mengempit sebanyak 938,03 juta lembar saham BUMI.
Adapun, saham BUMI pada perdagangan Senin (10/11/2025) ditutup naik 6,38% ke level Rp150 per lembar. Penguatan harga saham BUMI ini terus melonjak hingga pada perdagangan Selasa (11/11/2025) ditutup dengan harga Rp198 per lembar atau melonjak 32%.
: Di Balik Harga Tinggi dan Aksi Borong Saham BUMI Menjelang RUPSLB November 2025
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham BUMI pada pukul 15.29 WIB perdagangan kemarin sempat bertengger di level Rp200 per lembar, naik 50 poin atau melesat 33,33% setelah dibuka dengan harga Rp151 per saham.
Dengan posisi harga tersebut, pergerakan harga saham BUMI sejak awal tahun (year-to-date/YtD) 2025 tercatat melambung 62,60% dan dalam 6 bulan terakhir naik 70,94%.
Lonjakan harga saham emiten tambang batu bara Grup Bakrie dan Grup Salim itu terjadi seiring dengan adanya kabar telah tuntasnya aksi akuisisi perusahaan tambang emas dan tembaga yang berbasis di Australia, Wolfram Limited (WFL).
Selain itu, lonjakan harga saham BUMI juga terjadi menjelang agenda rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 19 November 2025.
Dikutip dari keterbukaan informasi di BEI, agenda RUPSLB tersebut adalah perubahan susunan direksi dan dewan komisaris BUMI.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.