Dim Sum Bond: Kemenkeu Lirik Penerbitan Akhir 2025?

Pemerintah Indonesia bersiap untuk menerbitkan surat utang berdenominasi renminbi yang dikenal sebagai Dim Sum Bond pada akhir tahun ini. Langkah strategis ini ditegaskan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Suminto, sebagai bagian integral dari upaya diversifikasi obligasi pemerintah tahun 2025.

Dalam keterangannya, Suminto mengungkapkan adanya batasan ketat dalam regulasi pasar modal yang menghalangi Kemenkeu untuk mengumumkan jadwal spesifik penerbitan surat utang tersebut. “Saya terikat protokol di pasar modal, saya tidak diperkenankan untuk mengumumkan secara spesifik jadwal penerbitan Dim Sum Bond, misalnya bulan Oktober. Oleh karena itu, kami menyampaikannya secara normatif karena aturan pasar modal tidak mengizinkan,” jelas Suminto dalam acara Media Gathering Kemenkeu di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/10).

Meskipun demikian, Suminto memastikan bahwa dalam kerangka strategi penerbitan surat utang di kuartal IV mendatang, opsi penerbitan Dim Sum Bond tetap menjadi prioritas dan bagian tak terpisahkan dari strategi pembiayaan pemerintah. “Dalam konteks strategi ini, kami masih memiliki pertimbangan kuat untuk menerbitkan Dim Sum Bond,” tambahnya, menegaskan komitmen pemerintah dalam memanfaatkan berbagai instrumen keuangan.

Sebelumnya, keberhasilan Indonesia dalam pasar obligasi internasional telah ditunjukkan melalui penerbitan Surat Utang Negara dalam denominasi Yen Jepang, yang dikenal sebagai Samurai Bond, pada Jumat, 23 Mei 2025. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono, yang akrab disapa Tommy, menyatakan bahwa nilai penerbitan Samurai Bond tersebut mencapai JPY 103,2 miliar, setara dengan USD 725 juta, dengan harga yang diklaim sangat menguntungkan bagi negara.

Seiring dengan kesuksesan tersebut, pemerintah juga sedang mempertimbangkan penerbitan berbagai global bond lainnya. Selain Dim Sum Bond dalam mata uang Tiongkok, Renminbi, pemerintah juga tengah menjajaki kemungkinan penerbitan Kangaroo Bond yang berdenominasi Dolar Australia. Ini menunjukkan ambisi Indonesia untuk memperluas basis investor dan diversifikasi sumber pembiayaan di kancah internasional.

Ringkasan

Pemerintah Indonesia berencana menerbitkan Dim Sum Bond, surat utang berdenominasi Renminbi, pada akhir tahun 2025 sebagai bagian dari diversifikasi obligasi pemerintah. Meskipun jadwal spesifik belum bisa diumumkan karena regulasi pasar modal, penerbitan Dim Sum Bond tetap menjadi prioritas dalam strategi penerbitan surat utang kuartal IV.

Sebelumnya, Indonesia sukses menerbitkan Samurai Bond dalam denominasi Yen Jepang senilai JPY 103,2 miliar. Pemerintah juga menjajaki penerbitan global bond lainnya, termasuk Kangaroo Bond berdenominasi Dolar Australia, untuk memperluas basis investor dan diversifikasi sumber pembiayaan.