Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, menghadiri Rapat Kerja (Raker) Komisi XI DPR RI, pertama kali setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9) lalu.
Ketua Komisi XI DPR, Misbakhun, mengatakan Raker tersebut membahas Pengantar Rancangan Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Keuangan pada RAPBN 2026.
“Kita bertemu dengan Menteri Keuangan yang baru saja dilantik oleh Bapak Presiden dua hari yang lalu, dan bagi Komisi XI nama Pak Purbaya ini sebenarnya bukan nama yang asing. Cuma berbeda tempatnya saja,” katanya saat membuka Raker Komisi XI DPR dengan Menteri Keuangan, Rabu (10/9).
Misbakhun menyebutkan, ketika Purbaya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), rapat yang dilaksanakan dengan Komisi XI tidak terlalu rutin. Namun ke depannya, Purbaya akan lebih sering hadir ke kompleks parlemen.
“Kalau dulu LPS itu rapat dengan Komisi XI, mungkin setahun tiga atau lima kali paling banyak. Kalau sekarang mungkin nanti akan Pak Purbaya akan lebih sering ketemu kita,” imbuh Misbakhun.
Misbakhun menjelaskan, RKA Kementerian Keuangan dalam RAPBN 2026, program kebijakan yang direncanakan yaitu program kebijakan fiskal, program pengelolaan penerimaan negara, program pengelolaan belanja negara, program pengelolaan perbendaharaan kekayaan negara dan risiko, serta program dukungan manajemen.
“Secara total, RKA-KL Kementerian Keuangan itu Rp 52,16 triliun. Dan hari ini kita akan membahas dalam rangka nota keuangan RAPBN 2026. Dan ini semuanya sudah karena kita bahas pada saat kita dipaku indikatif di KEM-PPKF,” tutur Misbakhun.
Pengantar RKA ini, lanjut dia, akan dilanjutkan dengan rapat dengan seluruh satuan unit Kementerian Keuangan dalam dua hari ke depan, kemudian hasilnya ditetapkan dalam Raker lain dengan Purbaya untuk dibahas di Badan Anggaran DPR.
Saat membuka bahan pemaparannya, Purbaya juga mengatakan ini merupakan kali pertamanya rapat di Komisi XI DPR sebagai Menteri Keuangan.
“Ini kunjungan pertama saya sebagai Menteri Keuangan betul pak, biasanya sebagai LPS. Waktu saya ketua LPS katanya saya ngomongnya agak kayak koboi, sekarang enggak boleh saya, saya baru merasakan dampaknya,” kata Purbaya.