Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Rabu (13/8)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampil perkasa dengan lonjakan signifikan sebesar 2,44%, mengakhiri perdagangan Selasa (12/8/2025) di level 7.791,70. Penguatan pasar saham Tanah Air ini ditopang oleh berbagai sentimen positif, baik dari dalam maupun luar negeri.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengamati bahwa kenaikan IHSG didorong oleh kinerja cemerlang seluruh sektor saham. Secara khusus, sektor teknologi dan perbankan menjadi motor utama penguatan, masing-masing melesat 5,52% dan 2,91%.

Selain itu, kembalinya kepercayaan investor asing juga menjadi pendorong kuat bagi IHSG. Tercatat, aksi beli bersih (net buy) investor asing mencapai Rp 849,85 miliar di seluruh pasar pada perdagangan Selasa (12/8/2025) dan bahkan telah mencapai Rp 1,99 triliun dalam sepekan terakhir. Herditya menjelaskan, pergerakan mayoritas bursa regional Asia yang menguat turut berkontribusi pada penguatan IHSG. Hal ini dipicu oleh adanya gencatan senjata dalam perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, yang menunda kesepakatan tarif dagang terhitung sejak Senin (11/8/2025) hingga 90 hari ke depan.

Menguatkan pandangan tersebut, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menambahkan bahwa ekspektasi pasar terhadap potensi penurunan suku bunga oleh bank sentral AS, The Fed, turut memperkuat sentimen positif. Optimisme pasar terhadap perbaikan ekonomi domestik dan maraknya aksi merger serta akuisisi perusahaan juga menjadi katalis penting yang membuat IHSG melesat. Tak ketinggalan, euforia seputar masuknya sejumlah emiten Tanah Air ke dalam daftar Morgan Stanley Capital International (MSCI) masih memengaruhi pergerakan pasar.

Secara teknikal, Alrich menyoroti beberapa indikator positif. Indikator MACD telah membentuk golden cross, sementara indikator stochastic RSI mengindikasikan adanya bullish reversal. Dengan keberhasilan IHSG keluar dari area konsolidasi, Alrich menaksir indeks berpeluang menguji level tertinggi di 7.910 pada perdagangan Rabu (13/8/2025).

Senada, Herditya juga memproyeksikan IHSG akan melanjutkan penguatannya pada Rabu (13/8/2025). Dia menetapkan level support di 7.731 dan resistance di 7.830. Sentimen utama yang akan dinanti investor adalah rilis data inflasi AS. Di sisi lain, pasar juga tengah berspekulasi mengenai potensi berbaliknya arus dana asing secara konsisten ke pasar saham Indonesia.

Alrich sepakat, pergerakan IHSG akan sangat bergantung pada penantian pasar terhadap rilis data inflasi AS, yang akan memberikan kejelasan arah kebijakan moneter The Fed. “Jika data inflasi lebih tinggi dari estimasi, diperkirakan akan menjadi katalis negatif karena berpotensi menurunkan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed pada September mendatang,” jelas Alrich.

Rekomendasi Saham

Melihat berbagai sentimen positif tersebut, Alrich menyarankan investor untuk mencermati saham-saham seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Dia juga menyebut saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) layak untuk dicermati lebih lanjut.

Sementara itu, rekomendasi saham dari Herditya jatuh pada PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan level support Rp 1.905 dan resistance Rp 1.985. Selanjutnya, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) direkomendasikan dengan level support Rp 1.710 dan resistance Rp 1.755. Terakhir, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) juga masuk dalam daftar pantauan Herditya, dengan area support Rp 2.790 dan resistance Rp 2.890 per saham.