RUPSLB Indofarma (INAF) restui perubahan anggaran dasar, bidik kenaikan pendapatan

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Indofarma Tbk (INAF) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang salah satunya menyetujui perubahan Anggaran Dasar perseroan. Perubahan ini dilakukan sebagai penyesuaian terhadap Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2025 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.

Direktur Utama PT Indofarma Tbk Sahat Sihombing mengatakan, penyesuaian Anggaran Dasar tersebut merupakan bagian dari langkah perseroan untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi terbaru sekaligus memperkuat tata kelola perusahaan.

“Dalam RUPSLB, pemegang saham menyetujui perubahan Anggaran Dasar perseroan dalam rangka penyesuaian terhadap Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2025 terkait BUMN,” ujar Sahat dalam public expose, Senin (22/12/2025).

Begini Rencana Investasi Astra International (ASII) di Sektor Kesehatan

Selain itu, RUPSLB juga menyetujui pendelegasian kewenangan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2026, termasuk perubahannya. Pendelegasian ini diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas manajemen dalam mengambil keputusan strategis seiring dinamika bisnis dan proses pemulihan kinerja perseroan.

Sejalan dengan agenda tersebut, Indofarma mencatatkan perbaikan kinerja hingga kuartal III-2025. Perseroan melakukan pengelolaan proses bisnis sesuai portofolio produk yang dijalankan, pengaturan aktivitas produksi dan distribusi, serta pengendalian biaya operasional melalui penyesuaian struktur biaya.

Upaya ini tercermin dari penurunan rasio beban usaha terhadap penjualan menjadi 75,47% dari sebelumnya 87,25% pada periode yang sama tahun lalu.

Memasuki tahun 2026, Indofarma akan melanjutkan restrukturisasi kinerja sebagaimana diamanatkan dalam perjanjian homologasi, dengan dukungan Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero) serta Danantara Indonesia. Perseroan menargetkan pemulihan dan penguatan fundamental usaha secara berkelanjutan, sekaligus membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 112% dibandingkan prognosis tahun 2025.

Produksi Nikel Nasional Berpotensi Turun, Begini Dampaknya Bagi Emiten Nikel

“Ke depan, kami akan melanjutkan upaya restrukturisasi kinerja dan mendorong pemulihan fundamental usaha secara berkelanjutan,” kata Sahat.

Manajemen menilai keputusan yang diambil dalam RUPSLB ini menjadi pijakan penting bagi Indofarma dalam memperkuat struktur usaha, meningkatkan efisiensi, serta membuka ruang pertumbuhan kinerja pada tahun-tahun mendatang.