10 Saham Paling Boncos Sejak Awal 2025, Ada CSMI, SAPX, HITS

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Di tengah euforia penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengukir reli impresif 10,6% secara year-to-date (YtD) hingga akhir Agustus 2025, sejumlah saham justru harus menghadapi kenyataan pahit. Sederet emiten terpantau terjun bebas ke zona merah, bahkan beberapa di antaranya mencatatkan diri sebagai top losers atau saham paling boncos. Di antara yang terparah, saham CSMI dan SAPX menjadi sorotan utama.

Kinerja bursa domestik memang menunjukkan optimisme. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG berhasil ditutup di level 7.830,49 pada Jumat (29/8/2025), meskipun sempat anjlok 1,53% pada hari tersebut. Namun, pencapaian sepanjang periode Januari—Agustus 2025 tetap membanggakan dengan penguatan kumulatif sebesar 10,6%. Kontrasnya, situasi ini menciptakan dua kutub yang berlawanan di pasar modal: sebagian investor merayakan kenaikan indeks, sementara yang lain harus menelan kerugian akibat anjloknya harga saham.

Ketika IHSG menikmati apresiasi sepanjang tahun berjalan 2025, tak sedikit saham yang bergerak melawan arus, terperosok ke zona merah, dan masuk dalam daftar “top losers” atau saham dengan kinerja terburuk selama delapan bulan pertama tahun ini.

Merujuk pada data Bloomberg, predikat saham top losers sepanjang Januari—Agustus 2025 ditempati oleh saham PT Cipta Selera Murni Tbk. (CSMI). Emiten pengelola gerai restoran cepat saji yang dulunya dikenal dengan Texas Chicken ini harus rela melihat harga sahamnya anjlok 88,74% YtD, menyentuh level Rp340 per saham hingga penutupan 29 Agustus 2025. Sebagai informasi, CSMI saat ini tengah berupaya mengembangkan brand lokal baru bernama NWS Chicken setelah operasional Texas Chicken dihentikan.

: 10 Saham Top Gainers Sepanjang Tahun 2025, Ada CUAN, DCII, hingga CDIA

Melengkapi deretan saham paling boncos, kinerja buruk juga dicatatkan oleh emiten logistik PT SAP Express Tbk. (SAPX) yang jeblok 77,78% ke level Rp310 per saham. Tak kalah memprihatinkan, saham PT Geoprima Solusi Tbk. (GPSO) juga mengalami penurunan signifikan, merosot 75,85% dan ditutup pada harga Rp296 per saham.

Tekanan jual juga melanda saham PT Meratus Jasa Prima Tbk. (KARW), PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS), dan PT Danasupra Erapacific Tbk. (DEFI), yang turut menghuni daftar saham paling boncos. Saham KARW anjlok 71,86%, HITS merosot 70,56%, dan DEFI jatuh 70,31% secara YtD.

Empat saham lainnya yang melengkapi daftar 10 saham top losers YtD meliputi PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU) yang turun 67,65%, PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC) anjlok 63,81%, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. (JSPT) terperosok 63,09%, serta PT Sari Kreasi Boga Tbk. (RAFI) yang juga mengalami penurunan tajam 58,33% YtD.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.