Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi perdagangan sore ini, Senin (1/9), dengan performa yang kurang menggembirakan. Indeks acuan Bursa Efek Indonesia tersebut terjerembap ke zona merah, ditutup anjlok 94,427 poin atau setara 1,21 persen, memarkir posisinya di level 7.736,066. Penurunan ini mencerminkan sentimen negatif yang mendominasi pasar saham domestik.
Tak hanya IHSG, indeks saham unggulan LQ45 juga ikut terseret dalam tekanan jual. Indeks yang menjadi barometer saham-saham berkapitalisasi besar ini ditutup melemah 8,414 poin atau 1,06 persen, mengakhiri perdagangan di level 788,700. Kondisi ini menunjukkan bahwa mayoritas saham pilihan investor juga mengalami koreksi yang signifikan.
Dinamika pasar terlihat lebih jelas dari pergerakan individual saham, di mana jumlah saham yang melemah jauh melampaui yang menguat. Sebanyak 539 saham harus rela berakhir di zona merah, sementara hanya 171 saham yang berhasil menorehkan penguatan, dan 99 saham lainnya terpantau stagnan. Ramainya aktivitas perdagangan tercatat dengan frekuensi transaksi mencapai 2.303.327 kali. Volume perdagangan yang masif mencapai 38,136 miliar saham, dengan total nilai transaksi sebesar Rp 23,349 triliun.
Beberapa emiten menjadi sorotan utama sebagai top losers pada penutupan sore ini. Di antaranya adalah Wulandari Bangun Laksana (BSBK) yang merosot tajam 10 poin atau 12,05 persen ke harga 73. Disusul oleh Xolare RCR Energy (SOLA) yang terkoreksi 14 poin atau 8,59 persen ke 149, serta Maja Agung Latexindo (SURI) yang anjlok 10 poin atau 7,69 persen ke 120. Selain itu, saham Atlantis Subsea Indonesia (ATLA) melemah 5 poin atau 7,14 persen ke 65, dan WIR ASIA (WIRG) turun 11 poin atau 6,01 persen ke 172.
Di tengah tekanan yang melanda pasar saham, nilai tukar rupiah justru berhasil menunjukkan kinerja yang mengesankan. Mengutip data Bloomberg, mata uang Garuda berhasil menguat signifikan sebesar 81,00 poin atau 0,49 persen terhadap dolar AS, menutup perdagangan pada level Rp 16.418. Penguatan rupiah ini menjadi sentimen positif penyeimbang di tengah pelemahan indeks saham domestik.
Melengkapi gambaran pasar global, pergerakan indeks saham di kawasan Asia menampilkan dinamika yang bervariasi. Indeks Nikkei 225 di Jepang ditutup melemah 529,699 poin atau 1,24 persen ke 42.188,800. Berbeda dengan itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong berhasil melonjak 539,800 poin atau 2,15 persen ke 25.617,419. Demikian pula, Indeks SSE Composite di China menguat 17,600 poin atau 0,46 persen ke 3.875,530, dan Indeks Straits Times di Singapura naik 10,750 poin atau 0,25 persen ke 4.280,450.