Target penghimpunan dana terlampaui, OJK masih kantongi 16 rencana IPO

Ussindonesia.co.id JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengantongi rencana penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) dari 16 perusahaan dalam pipeline

Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan bilang penghimpunan dana oleh korporasi di pasar modal terpantau tetap kuat. 

“Di mana, target realisasi penghimpunan dana 2025 sebesar Rp 220 triliun telah terlampaui,” jelasnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (11/12/2025). 

IPO SUPA, Harga Saham Bank Digital Turun, Investor Perlu Beli / Jual?

Per akhir November 2025, nilai penawaran umum oleh korporasi mencapai Rp 238,68 triliun. Angka ini meningkat sekitar Rp 3,89 triliun dibandingkan posisi bulan sebelumnya. 

Inarno menjelaskan kenaikan penghimpunan dana ini utamanya didorong oleh Penawaran Umum Terbatas dan Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk (EBUS) Tahap II. 

“Terdapat 18 emiten baru yang melakukan fundraising dengan nilai Rp 13,30 triliun. Di pipeline, terdapat 35 rencana Penawaran Umum dengan nilai indikatif Rp 32,29 triliun,” katanya. 

Adapun 19 di antaranya merupakan rencana IPO dengan nilai penawaran mencapai Rp 11,5 triliun. Kemudian ada 12 perusahaan akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) senilai Rp 35,1 triliun. 

Berikutnya, 11 rencana penawaran umum EBUS sebesar Rp 10,63 triliun. Terakhir, terdapat 150 rencana penerbitan PUB EBIS Tahap I dan II sebanyak Rp 181,44 triliun.