IHSG Sesi I Terkoreksi 0,20% ke 7.869, Saham TMPO, WOWS & PYFA Paling Boncos

Ussindonesia.co.id , JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,20% ke level 7.869,80 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Senin (3/3/2025). Seiring dengan melemahnya indeks, saham TMPO, WOWS hingga PYFA terpantau kompak ambles siang ini dan memuncaki daftar top losers.

Data RTI Business menunjukkan IHSG melemah 0,20% atau 16,06 poin ke level 7.869,80 pada sesi I perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 7.855 hingga 7.899.

Total perdagangan saham mencapai 23,43 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp8,31 triliun dan frekuensi sebanyak 1,18 juta kali. Tercatat 297 saham menguat, 361 saham melemah, dan 145 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa tercatat mencapai Rp14.244 triliun.

: IHSG Dibuka Koreksi 0,07% ke Level 7.880 Pagi Ini Kamis (4/9)

Dari deretan top losers, tercatat saham TMPO paling jeblok dengan ambles 14,93% atau 40 poin ke level Rp228 per lembar. Selanjutnya ada saham WOWS yang juga terkoreksi 14,58% ke posisi Rp123 per lembar. Di posisi ke-3 saham paling jeblok dihuni oleh PYFA yang turun 10,94% atau 70 poin ke level Rp570 per lembar.

Sementara emiten big caps yang juga melemah diantaranya, ANTM yang turun 2,01% ke Rp3.410 per lembar, selanjutnya ada DSSA yang turun 1,57% ke Rp108.075 per lembar dan BBRI yang turun 0,99% ke posisi Rp3.990 per lembar.

: : IHSG Rawan Profit Taking, Pantau Saham INCO, ESSA, hingga ADMR

Adapun, emiten yang parkir di zona hijau di antaranya MDKA yang naik 3,14%, ada pula BMRI yang menguat 0,87% dan ADRO yang naik 2,02%.

Pada perdagangan sebelumnya, Rabu (3/9/2025), IHSG mencatatkan penguatan 1,08% ke level 7.885,86. IHSG pun kokoh di zona hijau, menguat 11,38% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.

: : IHSG Rawan Koreksi, Cermati Saham CPIN hingga TLKM

Namun, pasar saham Indonesia masih mencatatkan larinya dana asing. Tercatat, nilai jual bersih atau net sell asing di pasar saham Indonesia sebesar Rp1,38 triliun pada perdagangan kemarin. Net sell asing di pasar saham Indonesia pun mencapai Rp54,82 triliun sepanjang 2025.

Tim Riset Phintraco Sekuritas menilai penguatan IHSG terutama dikontribusikan oleh beberapa saham tertentu dengan kapitalisasi pasar yang besar. Sektor energi membukukan kenaikan terbesar, sedangkan sektor properti mencatatkan koreksi terbesar. Mayoritas saham berbasis komoditas emas dan nikel menguat. 

Pada perdagangan hari ini, secara teknikal, indikator Stochastic RSI membentuk Golden Cross di area oversold, sehingga masih terbuka potensi untuk rebound lanjutan. Indikator MACD juga terjadi penyempitan negative slope. 

“Namun perlu diwaspadai potensi profit taking menjelang libur long weekend, di tengah kecenderungan investor yang melakukan trading jangka pendek serta masih adanya kekhawatiran akan sentimen negatif dari eksternal dan situasi keamanan politik dalam negeri,” tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas pada Kamis (4/9/2025).

______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.