Star Asset Management Catat AUM Rp 23,9 Triliun di Semester I-2025

Ussindonesia.co.id JAKARTA. Star Asset Management (Star AM) menunjukkan kinerja yang sangat impresif di industri manajer investasi, dengan membukukan total dana kelolaan (AUM) reksadana mencapai Rp 23,9 triliun per akhir Juni 2025. Angka signifikan ini melonjak dari posisi Rp 20,2 triliun pada penutupan tahun 2024, mengukuhkan posisi Star AM sebagai salah satu pemain kunci di pasar reksadana Indonesia.

Peningkatan kinerja ini juga terefleksi dalam pemeringkatan Infovesta, di mana posisi Star AM berhasil melesat dari peringkat ke-17 pada tahun 2024 menjadi peringkat ke-12 per Juli 2025. Direktur Utama Star AM, Hanif Mantiq, menjelaskan bahwa pencapaian luar biasa ini tidak semata-mata dipengaruhi oleh kondisi pasar yang kondusif, melainkan juga berkat strategi perusahaan yang fokus pada penggarapan segmen investor ritel.

Salah satu pendorong utama di balik pertumbuhan pesat dana kelolaan reksadana Star AM adalah kinerja gemilang produk STAR Stable Income Fund. Produk ini berhasil menarik perhatian investor dan mencatatkan dana kelolaan hingga Rp 10 triliun hanya dalam separuh pertama tahun 2025. Hanif menegaskan, “Kami melihat ada kebutuhan yang sangat spesifik di kalangan investor ritel, yaitu stabilitas, transparansi, dan akses yang mudah. STAR Stable Income Fund hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut.”

Produk reksadana pendapatan tetap dengan profil risiko rendah hingga menengah ini memang sangat diminati, khususnya di tengah volatilitas pasar saham global yang sempat terjadi pada kuartal pertama 2025. Pada periode tersebut, banyak investor cenderung beralih ke instrumen yang menawarkan imbal hasil relatif stabil dan keamanan investasi. Sejalan dengan minat pasar terhadap instrumen ini, Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap Diproyeksi Positif Hingga Akhir Tahun, memberikan prospek cerah bagi produk-produk sejenis.

Dalam upaya memperluas jangkauan dan mempermudah akses investor ke produk-produknya, Star AM juga aktif memperluas jaringan distribusinya. Kini, perusahaan telah memiliki 22 kanal distribusi yang beragam, meliputi platform fintech inovatif, perusahaan sekuritas, dan bank-bank terkemuka. Perluasan jaringan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan investor dapat dengan mudah mengakses pilihan investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka.

Memasuki paruh kedua tahun 2025, Star AM berkomitmen untuk terus berinovasi. Hanif Mantiq mengungkapkan rencana peluncuran produk baru yang dinanti-nantikan, yaitu STAR USD Sukuk Menuju Haji. Produk reksadana berbasis sukuk ini akan berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) dan dirancang khusus bagi calon jemaah haji untuk mempersiapkan biaya pelunasan haji. Selain itu, produk ini juga memberikan keuntungan diversifikasi mata uang, yang krusial untuk mengantisipasi fluktuasi kurs rupiah terhadap dolar AS.

Menurut Hanif, inisiatif strategis peluncuran reksadana sukuk ini sangat selaras dengan upaya pemerintah dalam membentuk ekosistem keuangan haji yang berkelanjutan dan terintegrasi. “Kami ingin menjadi mitra finansial yang relevan dalam setiap tahap perjalanan hidup investor, termasuk momen penting seperti ibadah haji,” pungkasnya, menunjukkan dedikasi Star AM dalam mendukung tujuan keuangan jangka panjang masyarakat Indonesia.

Return Reksadana Saham Diproyeksi Capai 8% di Akhir Tahun 2025