JAKARTA – PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) kembali menegaskan komitmen kuatnya kepada para pemegang saham. Perseroan memastikan akan tetap konsisten membagikan dividen dengan rasio sekitar 30% dari laba bersih, sebuah kebijakan yang akan dipertahankan kendati proyeksi kinerja perusahaan diperkirakan melemah sepanjang tahun ini. Penegasan ini disampaikan langsung dalam ajang Public Expose Live 2025 pada Senin (8/9/2025).
Presiden Direktur Surya Semesta Internusa, Johannes Suriadjaja, secara eksplisit menjelaskan bahwa pembagian dividen bukanlah sekadar opsi, melainkan telah menjadi kebijakan korporasi yang mengakar kuat. “Ke depan rencananya kami akan tetap membagikan dividen dan pada umumnya kami menetapkan rasio sekitar 30% dari net profit itu untuk didistribusikan sebagai dividen,” tegas Johannes, menyoroti dedikasi SSIA terhadap loyalitas pemegang sahamnya.
Komitmen dividen ini diumumkan di tengah tantangan kinerja finansial. Pada semester I/2025, SSIA mencatat performa bottom line yang berbalik negatif, dengan kerugian bersih sebesar Rp32 miliar. Angka ini kontras dengan perolehan laba Rp106 miliar pada periode sebelumnya. Melemahnya performa ini sebagian besar dipicu oleh anjloknya pendapatan dari segmen hospitality, terutama akibat renovasi ekstensif Hotel Melia Bali. Selain itu, melambatnya perolehan kontrak baru pada entitas konstruksi SSIA, PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA), turut berkontribusi signifikan pada penurunan tersebut.
Melihat ke depan, manajemen SSIA memproyeksikan laba bersih untuk keseluruhan tahun 2025 hanya akan mencapai Rp200 miliar. Angka ini menandakan penurunan sebesar 14,5% dibandingkan realisasi laba bersih tahun lalu yang mencapai Rp234 miliar. Namun, di balik proyeksi yang lebih rendah, fundamental perusahaan tetap kokoh. Hal ini tercermin dari rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) yang berhasil ditekan secara signifikan, menjadi 24% pada Juni 2025 dari posisi 63% pada tahun 2023, menunjukkan kesehatan finansial yang terjaga.
Konsistensi SSIA dalam pembagian dividen bukan kali ini saja ditunjukkan, melainkan telah menjadi rekam jejak historis yang kuat. Meskipun nilai dividen bervariasi setiap tahunnya, komitmen distribusi laba kepada pemegang saham tetap terjaga. Sebagai contoh, pada 2019, dividen yang dibagikan adalah Rp5 per saham dengan rasio 25%. Angka ini diikuti oleh Rp7 per saham dengan payout ratio 86% pada 2018, Rp20 per saham dengan rasio 8% pada 2017, dan Rp11 per saham dengan rasio 82% pada 2016. Bahkan, pada periode 2012 hingga 2015, SSIA secara konsisten menyalurkan dividen antara Rp10 hingga Rp30 per saham, mengukuhkan citranya sebagai perusahaan yang peduli pada investor.
Di tengah dinamika kinerja dan komitmen dividen, saham SSIA justru menunjukkan performa yang cemerlang di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham perseroan saat ini diperdagangkan pada level Rp2.000 per saham. Harga ini merefleksikan apresiasi yang mengesankan sebesar 48,70% sejak awal tahun (year to date/YtD) dan bahkan melonjak fantastis hingga 99% hanya dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Kenaikan signifikan ini menjadi bukti kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang SSIA, terlepas dari fluktuasi kinerja jangka pendek.